Program pelatihan untuk mahasiswa di bidang teknologi komunikasi dan informatika (TIK), yang berlangsung di Beijing dan Shenzhen selama dua pekan selesai sudah. Materi program bertajuk "Seeds for the Future" yang digelar oleh Huawei itu mencakup pelatihan mengenai perkembangan terbaru di dunia telekomunikasi, seperti 5G dan komputasi awan.
Sebanyak lima belas mahasiswa Indonesia yang turut serta melangsungkan upacara kelulusan bersama perserta lain dari Kenya dan Panama, pada Jumat (21/10/2016). Semua mahasiswa partisipan berhak mendapatkan sertifikat setelah mengikuti serangkaian pelatihan dan tes Seeds for the Future Program 2016 itu.
Upacara kelulusan dihadiri oleh para peserta dan perwakilan pejabat dari negara masing-masing yang ada di Republik Rakyat China. Perwakilan dari Indonesia dihadiri oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Guangzhou, RRC, Ratu Silvy. Dalam sambutannya, Silvy mengatakan pemerintah mengapresiasi program pelatihan seperti ini.
"Saya menghargai komitmen Huawei dalam menjembatani perbedaan antara pendidikan TIK dan industri melalui program Huawei Seeds for the Future, yang berkolaborasi dengan universitas di Indonesia untuk menghasilkan talents dalam bidang TIK. Maka dari itu saya sangat mendukung perhatian Huawei terhadap pendidikan, terutama untuk talents TIK yang memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Silvy.
Menurut Silvy, pelatihan seperti ini akan sangat berguna bagi generasi muda. Dengan pengetahuan dan perkembangan teknologi yang didapat, mereka bisa menghadapi persaingan global, khususnya di industri TIK.
Silvy juga mengatakan, TIK sangat penting dalam semua aktivitas, seperti bisnis, pemerintahan, pendidikan, rumah tangga, dan kegiatan sehari-hari lainnya dapat dipermudah dengan teknologi. "Saya yakin program ini akan memberikan dampak positif. Jadi terus belajar, bekerja, dan buat negaramu bangga," kata Silvy.
Sementara itu, Farah Salsabila memberikan sambutan mewakili delegasi Indonesia. Farah, sebagaimana delegasi negara lain, merasa program ini sangat membantu mereka untuk mengenali kebudayaan China dan kemajuannya khususnya industri TIK.
"Mulai dari Beijing, kami belajar budaya China. Bagaimana mengucapkan terimakasih, apa kabar, dalam bahasa Mandarin. Di Shenzhen kami diajari teknologi terkini, 4G, 4,5G, 5G, cloud computing," kata Farah.
Farah berharap masa depan dunia akan lebih mudah karena TIK sudah sangat maju di seluruh dunia. Seeds for the Future merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan Huawei yang dimulai sejak tahun 2008.
Yunny Christine, Deputy Director Public Affairs and Communications Departement Huawei Tech Investment mengatakan, 2016 ini adalah tahun keempat Indonesia ikut serta. Bersama dengan Indonesia, pada Seeds for the Future Program 2016 juga ada delegasi dari Kenya dan Panama.
Delegasi Indonesia membawa 15 mahasiswa, yang dipilih secara terbuka dari 12 universitas dan politeknik. Selama dua minggu pelatihan di Beijing dan Shenzhen, yakni tanggal 8-22 Oktober 2016, ke-15 mahasiswa mempelajari berbagai macam hal. Mulai dari kebudayaan China sampai teknologi terkini di kantor pusat Huawei.
"Ini merupakan sebuah program knowledge transfer industri kepada para mahasiswa, apa yang telah mereka pelajari tentang ICT di kelas," kata Yunny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar