Jumat, 30 Desember 2016

Televisi 4K 85 Inci Bikinan LeEco Dijual Rp 65 Juta

LeEco memulai debutnya di pasar AS dengan merilis berbagai jenis produk sekaligus. Selain smartphone, sepeda pintar, dan mobil otonomos, LeEco juga merilis TV 4K uMax85.



Seperti namanya, televisi bikinan perusahaan asal China tersebut berbentang 85 inci.

"Saya katakan kepada Anda, ini (uMax85) merupakan televisi yang sangat besar," tutur Rob Chandhok, Chief R&D Officer for LeEco North America di hadapan ratusan media, termasuk wartawan Kompas.com Deliusno.

Selain dukungan resolusi 4K, uMax85 juga dilengkapi dengan teknologi gambar yang sedang naik daun saat ini, yakni HDR.

Tidak tanggung-tanggung, ada dua jenis teknologi HDR yang sudah didukung oleh perangkat TV tersebut, yaitu HDR10 dan Dolby Vision.

"Televisi dengan ukuran 85 inci lain biasanya hanya mendukung satu teknologi HDR. Kami mendukung dua teknologi sekaligus," kata Chandhok.

Tidak hanya dari segi gambar, LeEco juga mengklaim suara yang dihasilkan oleh uMax85 akan lebih baik dari perangkat televisi sejenis. Pasalnya, uMax85 dibekali dengan speaker buatan perusahaan audio ternama Harman Kardon.

Speaker itu masih dikombinasikan lagi dengan teknologi Dolby Digital Plus.

"Biasanya audio menjadi kelemahan dari perangkat televisi. Vendor lain ingin Anda untuk membeli perangkat audio system tambahan, tetapi tidak untuk kami," papar Chandhok.

uMax85 sendiri dibekali dengan RAM 4 GB dan SSD berkapasitas 64 GB. Televisi ini menjalankan sistem operasi Android TV.

Ia akan dipasarkan di pasar AS mulai 2 November mendatang dengan harga 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 65 juta.

Pihak LeEco sendiri tidak bisa memberikan konfirmasinya, apakah perangkat ini akan hadir di Indonesia atau tidak.

Minggu, 25 Desember 2016

Intip Cara Hasilkan Swafoto Kece ala "Ratu Selfie"

Kim Kardashian, bintang reality show asal Amerika Serikat, didapuk banyak media barat sebagai the Queen of Selfie alias Ratunya Swafoto. Tak cuma gemar selfie, Kim mendapat gelar itu juga karena kemampuan spontannya berpose.



Kelihaian selfie Kim pernah dibuktikan Lauren Valenti, reporter Marie Claire. Ia mendadak mengajak istri Kanye West itu swafoto ketika mereka bertemu dalam sebuah kesempatan.

Dilansir Marie Claire, Senin (26/9/2016), Kim spontan merespons "todongan" Lauren saat itu dengan pose sempurna. Padahal, sesaat sebelumnya dia masih dikerubuti fans dan wartawan.

Kim bahkan tak terlihat terkejut atau marah. Dia hanya meninggalkan ekspresi bahagia serta senyumanan manis di foto itu.

Bisa dibilang, kelihaian swafoto ibu dari North dan Saint West ini tidak datang begitu saja, tetapi karena sudah terbiasa. Dalam wawancara dengan Adweek di 2015, Kim mengaku memulai selfie pertamanya pada 1984.

"Aku mulai dari kamera digital besar, kemudian sekarang memakai smartphone. (Selama ini) ada semacam evolusi dalam selfie dan aku mengabadikannya," ujar Kim dikutip Adweek, Minggu (1/3/2016).

Sejak itu, ia mengaku menjadikan swafoto sebagai salah satu bagian hidupnya. Bahkan, Kim pernah berpose selfie sebanyak 6.000 kali saat berlibur selama empat hari di Meksiko pada Agustus 2016.

Trik

Untuk mendapat jepretan swafoto bagus, kata Kim, seseorang wajib memastikan pencahayaan dalam kondisi prima. Menurut dia, cahaya ruangan mampu membantu menonjolkan wajah atau diri objek foto.

Jika ruangan redup, selfie sebaiknya dilakukan dengan memanfaatkan fitur penerangan smartphone. Ponsel kamera pada hari ini rata-rata sudah dilengkapi dengan screen flash atau sekadar lampu kilat yang mampu menyesuaikan fungsi pencahayaan secara otomatis.

Kakak dari Kylie Jenner ini, salah satu remaja paling berpengaruh di AS, juga menyarankan agar seseorang mengetahui angle paling bagus untuk foto dirinya. Pose andalan Kim adalah mengarahkan dagu ke bawah dan menempatkan kamera lebih tinggi dari wajah.



Thinkstock
Ilustrasi foto selfie

Selain itu, ia juga sering bergaya duckface atau membuat bibir sedikit monyong. Kedua pose ini ia percaya dapat memperlihatkan tulang pipi dan bentuk wajah.

Kim pun suka memanfaatkan aplikasi photo editing pada ponsel. Paling sederhana, pengguna dapat memotong foto ketika melihat ada bagian yang tidak disukai, misalnya noda pada baju.

Fitur kecantikan pada kamera ponsel tidak ada salahnya pula digunakan. Fasilitas ini bisa menyesuaikan warna kulit, menghaluskan bercak hitam pada wajah, dan menampilkan versi terbaik pada selfie seseorang.

Terakhir dan yang paling penting adalah bersenang-senang ketika menjepret gambar diri. Swafoto pada dasarnya dilakukan untuk membuat sang pelaku menyukai penampilan diri sendiri. Terlebih lagi, selfie akan terlihat bagus bila pemiliknya sedang bahagia.

"Saya menganggap swafoto sebagai kegiatan menyenangkan sekaligus catatan memori kehidupan yang bisa saya lihat kembali sewaktu-waktu," ujar Kim.

Selasa, 20 Desember 2016

Kapan Android LeEco Masuk Indonesia?

Setelah beberapa negara di Asia, LeEco akhirnya mulai berani mengembangkan bisnisnya ke dunia barat. Melalui sebuah acara peluncuran besar-besaran pada Rabu (19/10/2016) lalu, perusahaan asal China itu resmi memulai debutnya di Amerika Serikat (AS).



Pertanyaan besarnya, kapan tepatnya LeEco akan secara resmi hadir di Indonesia? Mengingat LeEco seringkali merilis produk smartphone dengan spesifikasi tinggi berbanderol murah, pastinya kehadirannya ditunggu di Tanah Air.

Sayangnya, dalam acara peluncuran bertajuk Bigbang Conference di Palace of Fine Arts, San Francisco, AS, para eksekutif LeEco seakan tidak mau mengumbar janji mengenai tanggal pasti peluncuran produknya di Indonesia.

"Kami akan terus memantau pasar AS. Apabila sukses, tentu kami akan langsung melepas produk ke negara-negara lain," tutur para eksekutif LeEco di atas panggung.

Akan tetapi, lewat sebuah wawancara singkat wartawan Kompas.com, Deliusno dengan salah satu petinggi LeEco, berhasil didapatkan sedikit gambaran kapan smartphone LeEco akan dilepas ke pasaran.

Wawancara dilakukan bersama dengan pemimpin divisi LeMall.com Brian Hui. LeMall.com sendiri merupakan jalur penjualan online atau e-commerce seluruh produk buatan LeEco.

Dalam wawancara tersebut, Hui membeberkan LeMall sudah akan beroperasi pada 2017 mendatang.

"Kami setidaknya sudah akan hadir pada paruh pertama tahun 2017 mendatang di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Thailand," tutur Hui.

Meski tidak menyebutkan tanggal pastinya, pernyataan Hui seperti ingin mengindikasikan bahwa LeEco seharusnya sudah mulai berjualan pada awal hingga pertengahan 2017 mendatang.

Lantas, produk apa saja yang akan dijual LeEco? Menurut Hui, semua produk pintar milik LeEco seharusnya sudah dipasarkan pada saat kehadiran LeMall di Indonesia. Itu artinya, perangkat seperti smartphone dan TV pintar sudah bisa dijual langsung.

"Kami akan langsung agresif," kata Hui.

Dari pernyataan Hui sendiri dapat diartikan, LeEco saat ini sudah mulai mengurusi berbagai regulasi terkait pemasaran perangkat, termasuk Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk smartphone 4G.

Setiap smartphone 4G yang dijual di Indonesia memang diharuskan mengikuti regulasi tersebut. Jika tidak diurus saat ini, kemungkinan besar LeEco tidak bisa mengejar target kehadiran LeMall tersebut.

Kamis, 15 Desember 2016

Daftar Smartphone yang Bisa Jajal Android 7.1 "Nougat"

Sistem operasi teranyar Android Nougat 7.1 sejatinya sudah hadir secara komersil pada duet Pixel dan Pixel XL yang meluncur pada 4 Oktober lalu.



Namun, untuk ponsel Android lain, implementasi Nougat 7.1 masih digodok lebih lanjut. Saat ini yang tersedia baru versi uji cobanya (Beta), sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (21/10/2016) dari situs Google.

Google pun berbaik hati membuka versi beta itu untuk pengguna umum, bukan cuma pengembang. Anda hanya perlu membuka situs Android Beta Program dan sign in dengan akun Google.

Selanjutnya, Anda bisa meminta Google memperbarui sistem operasi ke versi teranyar melalui mekanisme over-the-air. Namun, belum semua ponsel Android bisa merasakan versi beta ini.

Lebih tepatnya, baru perangkat buatan Google yang kebagian uji coba awal. Beberapa di antaranya adalah:

Nexus 6

Nexus 9

Nexus 5X

Nexus 6P

Pixel C

dan seri Android One.

Jadi, jika Anda adalah pengguna smartphone yang tercantum di atas, Anda bisa menjajal Android Nougat 7.1 tanpa harus ganti ponsel jadi Pixel atau Pixel XL.

Beberapa fitur baru pada Nougat 7.1 meliputi dukungan untuk Google Daydream VR, update sistem A/B yang lebih cepat, shortcut yang memungkinkan pengguna chatting dengan teman di launcher tanpa membuka aplikasi, serta laman Setting yang lebih praktis.

Google berencana menghadirkan versi final Android Nougat 7.1 pada Desember mendatang. Kita tunggu saja.

Sabtu, 10 Desember 2016

Serangan Masif DDoS Lumpuhkan Twitter, Indonesia Terdampak

Jumat pagi, pukul 07.10, waktu timur Amerika Serikat atau sekitar pukul 8 malam WIB, sejumlah layanan online terkenal mendadak terasa lambat saat diakses atau tumbang sama sekali.



Sebuah serangan brutal bernama Distributed Denial of Service (DDoS) rupanya tengah menimpa server Dyn. Dyn merupakan perusahaan jasa penyedia Domain Name Services (DNS) yang banyak dipakai oleh nama-nama besar, seperti Spotify, dan Twitter.

DDoS merupakan serangan paket data dalam jumlah besar ke sebuah server. Masifnya jumlah paket data yang diterima dalam waktu bersamaan bisa mengakibatkan server melambat, bahkan tumbang.

Baca: Ini Dia, Serangan Cyber Terbesar Sepanjang Sejarah

Pantauan KompasTekno, Sabtu (22/10/2016) dini hari, dua situs tersebut tidak bisa diakses saat dibuka via beberapa operator seluler dan ISP. Sejumlah pengguna di Indonesia juga mengeluhkan masalah sama lewat media sosial.

Jasa DNS menerjemahkan alamat URL (misalnya Kompas.com) menjadi alamat IP numerik yang diperlukan untuk mengantar pengakses ke situs atau layanan online tujuan.

Apabila penyedia jasa DNS ini tumbang, maka situs-situs atau layanan online yang terkait dengannya akan ikut terimbas dan tidak bisa diakses.

Sebagaimana dirangkum dari ArsTechnica, serangan terjadi dua kali. Serbuan DDoS berikutnya mulai muncul siang hari, beberapa jam setelah kali pertama.

“Pada Jumat 21 Oktober 2016 pukul 11.10 UTC, kami mulai memonitor dan menangani serangan DDoS terhadap infrastruktur Dyn. Beberapa pelanggan bisa mengalami peningkatan latency (jeda waktu akses) dan penundaan perpindahan zona,” sebut Dyn dalam sebuah pernyataan resmi.

Disebutkan bahwa serangan tersebut utamanya berdampak pada para pengguna internet di kawasan timur Amerika Serikat dan sebagian wilayah Eropa.


DownDetector.com
Peta dari DownDetector.com memperlihatkan wilayah-wilayah yang terdampak serangan DDoS terhadap penyedia jasa DNS Dyn, Jumat (21/10/2016).

Selain Twitter dan Spotify, situs dan layanan online lain yang ikut bermasalah karena serangan tersebut termasuk PayPal, Reddit, Yammer, GitHub, AirBnb, serta sejumlah situs berita seperti New York Times, Mashable, dan The Guardian.

Sebagian besar situs dan layanan online yang terdampak kini sudah bisa diakses kembali. Pengguna yang masih bermasalah mengakses disarankan mengganti DNS ke alamat Open DNS (208.67.222.222 atau 208.67.220.220) atau DNS Google (8.8.8.8 atau 8.8.4.4).

Belum diketahui siapa hacker atau kelompok peretas yang bertanggungjawab melancarkan serangan ini.

DDoS  diketahui banyak dilakukan dengan memanfaatkan “pasukan” perangkat IoT -misalnya IP camera, router, atau perabot pintar dengan koneksi ke internet- yang dibajak dengan program jahat.

Senin, 05 Desember 2016

Masa Depan Vlog Ada di Video 360

Vlog atau membuat blog lewat video bukan lagi fenomena baru di dunia digital. Tren-nya malah sudah bergeser lagi, yaitu vlog dengan gaya video 360.



Model sorotan video 360 antara lain dipopulerkan media sosial seperti Facebook dan YouTube. Sorotan tersebut memungkinkan pengambil gambar mendapatkan rekaman area satu lingkaran alias 360 derajat, baik dari arah depan, belakang, kiri, maupun kanannya.

Tampilan video yang terlihat lebih luas memungkinkan vlogger-sebutan untuk pembuat vlog-menceritakan lebih banyak hal. Sementara itu, penonton vlog dapat menikmati detail yang lebih banyak.

"Lewat teknologi ini, penonton seolah bisa mengambil kontrol atas pengalaman menonton mereka dan mendapatkan pemandangan mendalam," kata Nikita Rindel, penata rias dan vlogger kecantikan terkenal asal New Zealand pada Stuff, Selasa (28/6/2016).

Rindel melanjutkan, merekam video 360 merupakan pengalaman yang lebih interaktif daripada pengambilan video pada umumnya. Ketika ia sedang mencontohkan gaya riasan, pemirsanya dapat menggeser layar dan melihat isi seluruh ruang riasnya.

Saking popularnya gaya penyorotan ini, Upacara Peringatan 17 Agustus 2016 di Istana Negara juga sempat direkam menggunakan teknik ini. Hasilnya tayang di akun YouTube Presiden Joko Widodo.

Mudah dibuat

Meski tampilannya terlihat rumit, proses pembuatan video 360 saat ini terbilang cukup mudah. Bahkan, pengambilan gambar dapat dilakukan cukup memakai smartphone.

Pengguna bisa memanfaatkan berbagai aplikasi di ponsel Android, misalnya Cardboard Camera. Selanjutnya, gambar diambil mengikuti alur sudut pandang untuk mengisi tampilan 360 derajat.

gpointstudio/thinkstock
Pasangan sedang selfie

Aplikasi akan secara otomatis menyambungkan gambar pada posisinya sehingga gambar terlihat bulat dan penuh. Pengguna hanya perlu memastikan bahwa kamera dapat menangkap gambar dengan baik.

Kecakapan resolusi kamera depan diutamakan ketika membuat video ini, terutama saat membuat vlog. Salah satu yang bisa dipilih adalah kamera depan 16 megapiksel bawaan Oppo F1s.

Kamera depan itu juga dilengkapi fitur sensor 1/3.1 dan bukaan f/2.0. Fasilitas ini mampu membuat tangkapan gambar 360 yang besar tetap jernih dan detail.

Pengguna sebaiknya meletakkan ponsel kamera pada tripod atau tongkat narsis sebagai penyangga saat proses perekaman. Tujuannya, gambar lebih stabil, tidak goyang, dan tidak buram.

Rabu, 30 November 2016

Presiden Obama Pun Menyindir Galaxy Note 7

Efek kasus penarikan massal ponsel Samsung Galaxy Note 7 begitu dahsyatnya sehingga Presiden AS Barack Obama pun tak ingin ketinggalan berkomentar.



Kepala negara adidaya tersebut melontarkan sindiran ketika berpidato di kampus Miamu Dade, Florida, Kamis (20/10/2016).

Ketika itu dia sedang membahas kontroversi soal masalah yang mendera kebijakan kesehatan Obamacare, dengan mengambil analogi dunia gadget.

“Saat pabrikan smartphone memiliki produk baru yang bermasalah, apa yang mereka lakukan?” tanya Obama, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari SlashGear, Sabtu (22/10/2016).

“Produk tersebut diperbaiki, di-upgrade. Kecuali ponsel terbakar yang ditarik kembali dari pasaran,” ujar Obama, disambut gelak tawa hadirin.

Baca: Citra Galaxy Note 7 Dibandingkan dengan Donald Trump

“Namun, Anda tak menolak smartphone dan kembali memakai telepon rumah tua karena hanya gara-gara ini,” lanjut dia mengakhiri analoginya tentang keadaan jaminan kesehatan warga AS yang dinilai lebih buruk sebelum Obamacare.

Obama tak menyebut merek, tetapi orang-orang yang menyaksikan pidatonya rupanya sudah paham smartphone mana yang disindir tanpa perlu dijelaskan.

Galaxy Note 7 menimbulkan kehebohan di AS setelah Samsung melakukan dua kali recall. Penarikan pertama dilakukan karena ponsel rawan terbakar.

Recall kedua kembali dilakukan karena unit ponsel pengganti yang seharusnya aman ternyata masih rawan terbakar.

Di AS terdapat hampir 100 kasus Galaxy Note 7 yang dilalap api. Sebagian di antaranya menyebabkan kerusakan properti dan cedera fisik. Sebanyak 1,9 juta unit Galaxy Note 7 yang kadung dibeli konsumen Negeri Paman Sam pun mesti dikembalikan.

Jumat, 25 November 2016

Penyusup Ruangan Zuckerberg Dipergoki "Alat Mata-mata" Kontroversial

Suatu ketika pada 2015, ada seseorang menyusup ke kantor CEO Facebook Mark Zuckerberg di Menlo Park, Amerika Serikat. Sang penyusup mengambil foto-foto di ruangan tersebut, lantas mengunggahnya ke media sosial.



Aksinya segera dipergoki oleh petugas Global Security Operations Center (GSOC) Facebook berkat tool Geofeedia. Si penyusup pun bisa segera diketahui identitasnya dan ditanyai.

Hal yang kedengaran sepele ini mendapat sorotan di AS karena Geofeedia adalah tool kontroversial yang minggu lalu diblokir oleh Facebook, Twitter, dan Instagram.

Geofeedia merupakan tool geolocation yang bisa melacak lokasi seseorang dengan memonitor data-data di media sosial secara real-time.

Baca: Misteri Selotip di Laptop Mark Zuckerberg

Ketiga raksasa media sosial di atas memutuskan untuk memblokir akses API Geofeedia dari layanan masing-masing, setelah terungkap bahwa tool tersebut dipakai oleh sejumlah agensi penegak hukum untuk memburu aktivis dan demonstran.

Namun, sebelum memblokir tool tersebut, Facebook sendiri ternyata pernah menjadi salah satu klien Geofeedia yang jumlahnya diklaim lebih dari 500.

Cerita tentang penyusup di kantor Mark Zuckerberg disampaikan oleh dua orang mantan pegawai Geofeedia kepada The Verge, sebagaimana dirangkum oleh KompasTekno, Sabtu (22/10/2016).

Selain untuk keperluan keamanan internal, tak diketahui hal apa lagi yang dilakukan oleh Facebook dengan Geofeedia.

Tool yang bersangkutan diketahui juga memonitor dan mengambil data dari jejaring-jejaring sosial populer lainnya seperti YouTube, juga Periscope dan Vine.

Minggu, 20 November 2016

Peretas 117 Juta Akun LinkedIn Ditangkap di Kamar Hotel

Seorang hacker yang dituduh sebagai pelaku peretasan jejaring sosial LinkedIn telah berhasil ditangkap. Penangkapan itu dilakukan di Republik Ceko, atas koordinasi antara pemerintah setempat dan Federal Bureau of Investigation (FBI).



“Pasca peretasan data anggota LinkedIn yang terjadi 2012 lalu, perusahaan terus aktif bekerja sama dengan FBI untuk melacak pelakunya,” tulis keterangan resmi yang dirilis perusahaaan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih pada kerja keras dan dedikasi FBI untuk mencari lokasi dan menangkap orang-orang yang diyakini terlibat dalam aktivitas kriminal tersebut,” imbuhnya.

Informasi yang dirangkum KompasTekno dari Ars Technica, Sabtu (22/10/2016) menyebutkan bahwa seorang pria tak bersenjata telah ditangkap saat berada di kamar sebuah hotel, di kota Praha. Pria itu tidak melakukan perlawanan apapun, namun dia sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

Penangkapan dilakukan terkait dugaan peretasan yang dilakukan sang pria pada sejumlah target di Amerika Serikat, salah satunya LinkedIn.

Sebetulnya hacker sudah ditangkap sejak Rabu (5/10/2016), namun demi alasan tertentu, penangkapan baru diumumkan sekarang.

Sebelumnya, pada 2012 silam, LinkedIn mengalami masalah. Data, e-mail, dan password milik lebih dari 117 juta orang anggotanya dicuri oleh hacker. Selanjutnya, seluruh data tersebut dijual secara online.


–– ADVERTISEMENT ––

Selasa, 15 November 2016

Mahasiswa Indonesia Belajar Teknologi 5G di China

Program pelatihan untuk mahasiswa di bidang teknologi komunikasi dan informatika (TIK), yang berlangsung di Beijing dan Shenzhen selama dua pekan selesai sudah. Materi program bertajuk "Seeds for the Future" yang digelar oleh Huawei itu mencakup pelatihan mengenai perkembangan terbaru di dunia telekomunikasi, seperti 5G dan komputasi awan.



Sebanyak lima belas mahasiswa Indonesia yang turut serta melangsungkan upacara kelulusan bersama perserta lain dari Kenya dan Panama, pada Jumat (21/10/2016). Semua mahasiswa partisipan berhak mendapatkan sertifikat setelah mengikuti serangkaian pelatihan dan tes Seeds for the Future Program 2016 itu.

Upacara kelulusan dihadiri oleh para peserta dan perwakilan pejabat dari negara masing-masing yang ada di Republik Rakyat China. Perwakilan dari Indonesia dihadiri oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Guangzhou, RRC, Ratu Silvy. Dalam sambutannya, Silvy mengatakan pemerintah mengapresiasi program pelatihan seperti ini.

"Saya menghargai komitmen Huawei dalam menjembatani perbedaan antara pendidikan TIK dan industri melalui program Huawei Seeds for the Future, yang berkolaborasi dengan universitas di Indonesia untuk menghasilkan talents dalam bidang TIK. Maka dari itu saya sangat mendukung perhatian Huawei terhadap pendidikan, terutama untuk talents TIK yang memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Silvy.

Menurut Silvy, pelatihan seperti ini akan sangat berguna bagi generasi muda. Dengan pengetahuan dan perkembangan teknologi yang didapat, mereka bisa menghadapi persaingan global, khususnya di industri TIK.

Silvy juga mengatakan, TIK sangat penting dalam semua aktivitas, seperti bisnis, pemerintahan, pendidikan, rumah tangga, dan kegiatan sehari-hari lainnya dapat dipermudah dengan teknologi. "Saya yakin program ini akan memberikan dampak positif. Jadi terus belajar, bekerja, dan buat negaramu bangga," kata Silvy.

Sementara itu, Farah Salsabila memberikan sambutan mewakili delegasi Indonesia. Farah, sebagaimana delegasi negara lain, merasa program ini sangat membantu mereka untuk mengenali kebudayaan China dan kemajuannya khususnya industri TIK.

"Mulai dari Beijing, kami belajar budaya China. Bagaimana mengucapkan terimakasih, apa kabar, dalam bahasa Mandarin. Di Shenzhen kami diajari teknologi terkini, 4G, 4,5G, 5G, cloud computing," kata Farah.

Farah berharap masa depan dunia akan lebih mudah karena TIK sudah sangat maju di seluruh dunia. Seeds for the Future merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan Huawei yang dimulai sejak tahun 2008.

Yunny Christine, Deputy Director Public Affairs and Communications Departement Huawei Tech Investment mengatakan, 2016 ini adalah tahun keempat Indonesia ikut serta. Bersama dengan Indonesia, pada Seeds for the Future Program 2016 juga ada delegasi dari Kenya dan Panama.

Delegasi Indonesia membawa 15 mahasiswa, yang dipilih secara terbuka dari 12 universitas dan politeknik. Selama dua minggu pelatihan di Beijing dan Shenzhen, yakni tanggal 8-22 Oktober 2016, ke-15 mahasiswa mempelajari berbagai macam hal. Mulai dari kebudayaan China sampai teknologi terkini di kantor pusat Huawei.

"Ini merupakan sebuah program knowledge transfer industri kepada para mahasiswa, apa yang telah mereka pelajari tentang ICT di kelas," kata Yunny.

Kamis, 10 November 2016

Kamera dan TV Pintar Ikut Serta Menumbangkan Twitter

Hari Jumat kemarin, pengguna internet di Amerik Serikat dikagetkan oleh bertumbangannya aneka situs dan layanan online populer, seperti Twitter, Spotify, Reddit, dan Github.



Kejadian tersebut disebabkan oleh serangan DDoS masif terhadap penyedia jasa layanan DNS ternama, Dyn DNS, yang banyak dipakai oleh situs dan layanan online bersangkutan.

Dari mana asalnya serangan? Laporan PC World yang dirangkum KompasTekno dari PC World, Sabtu (22/10/2016)  menyebutkan bahwa sebagian DDoS bersumber dari aneka perangkat IoT yang dibajak hacker.

Perangkat-perangkat IoT ini misalnya IP camera, TV pintar, DVR, router, serta aneka pernik atau perabot elektroik lain yang tersambung ke internet.

Baca: Serangan Masif DDoS Lumpuhkan Twitter, Indonesia Terdampak

Hacker menggunakan malware botnet bernama Mirai untuk menginfeksi aneka perangkat tersebut, lantas menggunakan mereka sebagai “pasukan” dlam melancarkan serangan DDoS.

Berbeda dari botnet yang beredar di PC, Mirai khusus mengincar perangkat IoT yang memiliki keamanan lemah sehingga gampang diambil alih. Sebagian pemilik perangkat ini tak pernah mengganti password default yang mudah ditebak.

Beda pasukan

Penyedia layanan backbone internet Level 3 memperkirakan Mirai telah menginfeksi setidaknya 500.000 perangkat IoT dari beragam jenis.

September lalu, jasa “pasukan” perangkat IoT juga pernah dipakai dipakai hacker untuk menumbangkan blog penulis sekuriti Brian Krebs dalam serangan DDoS terbesar sepanjang sejarah.

Baca: Google Lindungi Jurnalis dari Serangan Cyber Terbesar Sepanjang Sejarah

Lembaga sekuritu Flashpoint mengatakan bahwa pasukan IoT yang dipakai menjebol DNS Dyn berbeda dari pasukan yang menyerang situs Brian Krebs.

Source code Mirai memang telah dirilis ke publik oleh hacker penyerang situs Krebs sehingga hacker lain kini bisa memanfaatkannya untuk membangun pasukan IoT sendiri.

DDoS merupakan serangan paket data dalam jumlah besar secara serentak ke sebuah server. Besarnya permintaan ini membuat server kelimpungan dan akhirnya tumbang.

Dalam serangan Jumat kemarin, Dyn mengatakan serangan DDoS datang dari alamat IP yang jumlahnya mencapai puluhan juta dalam waktu berbarengan.

Sabtu, 05 November 2016

Vlog: Menjajal Ponsel Samsung Z2 di Jakarta

Samsung resmi memboyong ponsel bersistem operasi Tizen pertama ke Indonesia pada Rabu (19/10/2016) lalu. Bertajuk "Z2", ponsel tersebut sudah mendukung jaringan 4G di semua band dan dibanderol dengan harga Rp 899.000.



Aplikasi-aplikasi yang familiar dengan pengguna di Tanah Air pun telah tersedia di Samsung Z2, misalnya WhatsApp, Line, Facebook, dan Instagram. Namun, aplikasi populer, seperti BBM dan aplikasi ride-sharing Go-Jek, Grab, dan Uber, belum ada di toko aplikasi Tizen Store.

Baca juga: Apa Itu OS Tizen di Samsung Z2, Bedanya dengan Android?

Spesifikasi ponsel sendiri mencakup prosesor quad-core Speadtrum SC9830I, RAM 1 GB, dan memori 8 GB yg mampu diekspansi dengan memanfaatkan slot microSD.

Layar ponsel sendiri dirasa cukup dengan ukuran 4 inci berteknologi TFT dan resolusi WVGA. Samsung Z2 memiliki slot kartu SIM ganda (dual SIM) GSM.

KompasTekno hadir pada acara peluncuran yang diadakan di Hotel Intercontinental, Jakarta, tersebut. Berikut suasana perilisan serta pengalaman singkat menjajal Samsung Tizen Z2.

Minggu, 30 Oktober 2016

Sama-sama iPhone 7, Versi 32 GB Kok Lebih Lemot?

Apple menawarkan beberapa varian iPhone 7 dan iPhone 7 Plus yang dibedakan berdasar kapasitas media penyimpanan seperti biasa.



Belakangan, diketahui bahwa ada perbedaan lain di samping kapasitas. Performa media penyimpanan di masing-masing varian iPhone 7 dan iPhone 7 Plus ternyata juga berlainan.

Hal tersebut diungkapkan oleh YouTuber kanal Unbox Therapy,  Lew Hilsenteger, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Next Web, Minggu (23/10/2016).

Hilsenteger menjalankan pengujian pada dua verian iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, masing-masing dengan kapasitas media penyimpanan 32 GB dan 128 GB.

Ternyata, kecepatan komponen penyimpanan data versi 32 GB dan versi 128 GB dari iPhone 7/ iPhone 7 Plus sangat berbeda.

“Model 32 GB jauh lebih lambat dibandingkan model dengan kapasitas lebih besar.” ujar Hilsenteger dalam video.

Lebih tepatnya, kecepatan baca storage iPhone 7/ 7 Plus varian 32 GB hanya berbeda tipis dibandingkan varian 128 GB.

Namun kecepatan baca media penyimpanan 32 GB hampir delapan kali lebih pelan daripada versi 128 GB, yakni 42 MB per detik berbanding 341 MB, menurut aplikasi pengujian PerformanceTest.

Uji skenario real-world dengan memindahkan file ke ponsel dari laptop MacBook membuahkan hasil yang senada.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Hilsenteger mengatakan media penyimpanan pada ponsel memang memiliki kecepatan yang berbeda-beda.

“Apple mungkin membedakan model dengan kapasitas lebih rendah, dalam hal kualitas atau kaliber media penyimpanannya,” imbuh Hilsenteger.

Adapun iPhone 7/ 7 Plus 256 GB lebih kurang sama cepatnya dengan varian 128 GB.

Pengujian yang dilakukan Unbox Therapy sekaligus membenarkan dugaan GSM Arena pada awal bulan ini yang mengatakan bahwa storage iPhone 7 32 GB bahkan lebih pelan dibandingkan milik iPhone 6S 64 GB.

Instagram Stories Bakal Bisa untuk Live Streaming?

 Instagram agaknya sedang bersiap menyematkan fitur baru berupa live video streaming di bagian Stories dalam aplikasi mobile buatannya.



Dugaan tersebut mengemuka setelah seorang pengguna Rusia menemukan badge baru berbunyi “Live” di antara deretan icon Stories, di atas lini masa aplikasi Instagram miliknya.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Mashable, Minggu (23/10/2016), ketika diklik, badge “Live” ini bakal menampilkan bagian baru bernama “popular live bradcast” yang masih belum bisa diakses.

Ada juga screenshot yang menampilkan tampilan kamera stories dengan tombol berbunyi “Go Insta”. Mungkin tombol inilah yang nantinya dipakai untuk menyiarkan live streaming.


Mashable
Dua screenshot tampilan Instagram Stories dari pengguna asal Rusia yang diduga memperlihatkan fitur baru berupa live streaming.

Tak diketahui apakah hal di atas merupakan eksperimen Instagram atau betul merupakan uji coba fitur baru.

Instagram dan Facebook memang dikenal seringkali menguji fitur anyar di kalangan pengguna di luar negara asalnya, Amerika Serikat.

Instagram menolak berkomentar ketika dimintai keterangan mengenai rangkaian screenshot dimaksud.

Layanan jejaring sosial jenis photo sharing ini pertama kali memperkenalkan Stories pada awal Agustus lalu.

Mirip dengan Snapchat, Stories memungkinkan pengguna mengunggah foto atau video singkat yang diimbuhi aneka coretan atau emoticon.

Kodak Hidupkan Kembali Kamera Lawas Ektra lewat Android

Nyaris bangkrut di era fotografi digital, Kodak mencoba peruntungan di ranah gadget. Pabrikan yang terkenal dengan aneka macam film untuk kamera analog itu baru saja memperkenalkan smartphone bernama Ektra.



Produk yang diwujudkan melalui kerja sama dengan Bullit Group selaku salah satu pemegang lisensi brand Kodak ini merupakan ponsel pintar yang sengaja dirancang agar bertampilan mirip kamera jadul bernama sama.

Ektra adalah kamera rangefinder lawas yang dijual di dekada 40-an, puluhan tahun lalu. Namanya kini dihidupkan kembali oleh Kodak dalam bentuk smartphone Android, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari DPreview, Minggu (23/10/2016).

Sebagai smartphone yang ditujukan untuk fotografer, unit kamera pada Ektra tampil dominan dengan modul berukuran besar di sisi punggung. Sensor 21 megapiksel pada unit kamera tersebut dipadukan dengan lensa berbukaan f/2.0 dan OIS, juga flash LED dual-tone.


Kodak
Tampak depan Kodak Ektra


Kodak
Aplikasi kamera pada Kodak Ektra.

Sekujur bagian punggung Ektra berlapis bahan mirip kulit sehingga penampilannya makin mirip kamera retro. Di salah satu sisi bertengger tombol shutter release dual-press.

Kodak turut menyertakan aksesori berupa casing mirip camera case zaman dulu, lengkap dengan neckstrap untuk dikalungkan di leher.

Meski bertampang antik, jeroan Ektra seluruhnya modern. Ponsel dengan layar 5 inci (1.920 x 1.080 piksel) ini dibekali prosesor deca-core MediaTek Helio  X20, RAM 3 GB, media penyimpanan 32 GB, slor micro-SD, USB Type-C, serta baterai 3.000 mAh. Sistem operasinya menggunakan Android 6.0 Marshmallow.

Kodak Ektra rencananya akan mulai tersedua di Eropa menjelang akhir tahun ini dengan harga 449 Poundsterling (Rp 7,2 juta). Belum ada informasi ketersediaan di wilayah lain.